Jumat, 09 Desember 2011

Ayat-ayat Tentang Infaq


======================================
Anjuran Untuk Berinfaq
======================================
Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. [Al-Baqarah 1-3]
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. [Al-Baqarah : 215]
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir. [Al-Baqarah : 219]
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.[Al-Baqarah : 245]
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [Al-Baqarah : 261]
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.[Al-Baqarah : 262-263]
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.[Al-Baqarah : 267]
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Baqarah : 271]
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan).[Al-Baqarah : 272]
(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. [Al-Baqarah : 273]
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.[Al-Baqarah : 274]
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. [Al-Baqarah : 276]
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. [Ali-'Imran 15-17]
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. [Ali-'Imran : 92]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. [Ali-'Imran : 133-136]
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil sayitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. [An-Nisaa' : 36-38]
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. [An-NIsaa' : 114]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. [Al-Anfaal : 2-4]
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).[Al-Anfaal : 60]
dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal shaleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.[At-Taubah : 121]
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Ar-Ra'd : 19-24]
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. [Ibrahim : 31]
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),  (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. [Al-Hajj : 34-35]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [As-Sajdah : 15-17]
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [Al-Ahzab : 35]
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. [Saba' : 39]
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. [Faathir : 29]
Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. [Asy-Syuura : 36-39]
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. [Al-Hadiid : 7]
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. [Al-Hadiid : 18]
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [At-Taghabun : 16]
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [Ath-Thalaaq : 7]
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. [Al-Lail : 17-21]

======================================
Ancaman Bagi Orang Yang Enggan Berinfaq
======================================

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. [At-Taubah : 34]
Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shaleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. [At-Taubah : 75-77]
(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka adzab yang pedih. [At-Taubah : 79]
Di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu; merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Baqarah : 98-99]
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini). [Muhammad : 38]
Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.[Al-Hadiid : 10]
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi tobat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Mujaadilah : 13]
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?" [Al-Munafiquun : 10]

======================================
Larangan Untuk Menyebut-nyebut Pemberian
======================================

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.[Al-Baqarah : 264]

======================================
Penyebab Infaq Tidak Diterima
======================================

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [At-Taubah : 54]

Kamis, 08 Desember 2011

Amalan bagi orang yang tak mampu berzakat/bershadaqoh


Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh.
Al-Bukhari berkata - Menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Bakr, katanya, menceritakan kepada kami Mu’tamir, dari ‘Ubaidillah, dari Sumay, dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu katanya,
“Telah datang orang-orang faqir (miskin) mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berkata, “Orang-orang yang banyak hartanya telah memperoleh derajat yang tinggi dan kenikmatan yang tetap, mereka shalat seperti kami shalat dan mereka shaum (puasa) seperti kami shaum, akan tetapi mereka memiliki kelebihan harta yang dengannya mereka dapat ber-hajji, umrah, ber-jihad dan ber-shadaqah (sedangkan kami tidak)” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku beritakan suatu amalan yang jika kamu mengamalkannya kamu dapat mengejar orang-orang yang mendahului kamu, dan tidak ada sesudah itu orang yang dapat menyusul kamu kecuali orang yang mengamalkan seperti itu? Yaitu kamu ber-Tasbih, ber-Tahmid, dan ber-Takbir di belakang setiap shalat (wajib) masing-masing 33 kali.”
HR. Al-Bukhari, Shahih no.807; Muslim, Shahih no.595; Ibnu Khuzaimah, Shahih no.749 (1/368); Ibnu Hibban, Shahih no.2014 (5/356-357).
Meriwayatkan juga dengan matan serupa dari jalan shahabat Abu Dzarr Al-Ghifariy radhiyallahu 'anhu, dikeluarkan oleh :
Muslim, Shahih no.1006; Ibnu Khuzaimah, Shahih no.748 (1/368); Ibnu Hibban, Shahih no.838 (3/119).

Rabu, 16 November 2011

MISTERI KEHIDUPAN SATWA 3

Harimau yang tersamarkan secara sempurna, dengan ketangkasan, taring, cakar, kecepatan dan kekuatannya, merupakan seekor pemburu sempurna. Satu ciri khas harimau lainnya adalah ia tidak pernah berada pada posisi sedemikian hingga angin bertiup dari arah belakangnya. Sebab hal ini akan menerbangkan aroma tubuhnya ke arah mangsanya dan menyebabkan keberadaannya diketahui. Selain harimau, akan Anda saksikan dalam film ini beragam satwa dengan keahlian menyamarkan diri yang sempurna. Mustahil aneka ketrampilan menakjubkan ini, yang diperlukan hewan untuk berburu dan melindungi diri, ada dengan sendirinya tanpa disengaja atau dipelajari oleh hewan itu sendiri. Semua ini menunjukkan bahwa Allahlah yang telah menciptakan mereka beserta segala ciri yang mereka butuhkan.

AKHIR ZAMAN II – ZAMAN KEEMASAN

Banyak Hadits mengisyaratkan adanya suatu masa di mana nilai Al Qur’an akan menang dan tersebar luas di seluruh penjuru bumi. Masa ini, yang disebut sebagai Zaman Keemasan, akan berlangsung selama lebih dari setengah abad dan, dalam banyak segi, akan menyerupai Zaman Nabi kita (saw) yang diberkahi. Kita menyebut masa ini sebagai Zaman Keemasan karena Nabi memberikan gambaran menyerupai surga untuk zaman tersebut. Tampak dari isyarat ini bahwa kedatangan Imam Al Mahdi, yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad (saw), sangatlah dekat. Lalu, pengaruh apakah yang dirasakan umat manusia di dunia dengan datangnya Imam Al Mahdi? Film ini berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Film ini mencermati perkembangan yang akan terjadi di tingkat dunia menyusul kemunculan Imam Al Mahdi, dan mengkaji ciri-ciri “Zaman Keemasan”. Inilah masa ketika nilai ajaran Al Qur’an akan menang dan tersebar luas, dan manusia akan sampai pada agama yang benar. Dua perkembangan ini akan memunculkan sejumlah dampak besar yang nyata. Anda akan saksikan dalam film ini bagaimana sejumlah perkembangan luar biasa akan terjadi.

Rabu, 09 November 2011

SEBAB SEBAB DO’A TIDAK DIKABULKAN


Allah telah menjanjikan bahwa Dia selalu akan mengkabulkan doa seorang mukmin yang berdoa kepada-Nya dan menetapkan beberapa syarat agar doa tersebut dikabulkan. Adapun hal-hal yang dapat menahan doa kita dan menjadikannya tidak dikabulkan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya adab dalam berdoa kepada Allah. maksudnya berdoa kepada Allah akan hal-hal yang sebenarnya Allah membencinya, seperti berdoa untuk memutus tali silaturahmi, atau perkara yang dilarang.
2. Berdoa dengan berteriak keras-keras, dan dengan kata-kata yang kurang layak diucapkan kepada Allah. menangis ketika berdoa adalah diperbolehkan, akan tetapi berlebihan dalam menangis tidaklah baik. Allah berfirman :           ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya : "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raaf : 55)
3. Masuknya barang-barang yang haram kedalam rumah kita. seperti harta yang berasal dari pekerjaan haram, makanan dan minuman yang haram, atau barang-barang yang dibeli dengan uang haram. rumah, pakaian yang haram. dan juga pekerjaan yang haram.
4. Memakan makanan yang haram, meminum minuman yang haram, memakai pakaian yang haram, memakan harta haram.
5. Buru-buru agar doanya cepat dikabulkan. ini juga tidak baik, malahan ini termasuk yang menahan doa dan menyebabkan tidak dikabulkan. biasanya orang mengatakan, "saya sudah sering berdoa, tapi tidak dikabulkan juga." kata-kata inilah yang dimaksud buru-buru dalam doa. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :"Akan dikabulkan doa seseorang jika tidak buru-buru, berkata : saya telah berdoa tapi belum dikabulkan juga." (HR Bukhori dan Muslim)
6. Menggantungkan dalam berdoa, seperti perkataan, "Ya Allah, ampunilah hamba jika Engkau berkehendak." atau "rahmatilah hamba jika Engkau mau." karena doa adalah pengharapan, permintaan yang ingin dikabulkan. jadi harus dengan kata-kata yang menunjukkan keyakinan tersebut. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Sudahkah kita mengoreksi diri akan cara kita berdoa? bagaimana kita berdoa? kata-kata apa yang kita ucapkan? dan yang paling penting, keyakinan apa yang kita yakinin akan doa kita? kita harus luruskan kembali

INDAHNYA SURGA DAN JALAN MENGGAPAINYA


Begitu indah dan menyenangkan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada jiwa-jiwa anak manusia yang diberi hati dan akal yang jernih pada jasadnya, karena didalamnya terdapat kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara, luasnya tempat yang yang tidak bisa diukur oleh manusia, keindahan yang sangat menyilaukan dan mengagumkan hati manusia serta kelezatan – kelezatan yang tidak  dapat menandinginya segala kenikmatan dunia.
Kemudian diantara kenikmatan-kenikmatan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang akan diberikan bagi penghuninya  adalah :
Yang Pertama : Dapat melihat Allah, bagi orang-orang mu’min yang masuk ke dalam surganya.
Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini dimana kalian tidak akan terhalangi sedikitpun dalam melihat Alloh. (Hr. Bukhori Muslim )
Yang kedua : Sungai-sungai dan mata air surga
Sungguh sangat menyenangkan dan menggembirakan jiwa ketika dapat menikmati sungai-sungai surga yang dihiasi dan dilengkapi dengan emas, batu-batu mutiara dan  air yang lebih  manis dari madu dunia.Sesungguhnya termasuk sungai –sungai surga Alloh adalah Al-Kautsar, dan sungguh Alloh telah menyebutkanya dalam Al-Qur’an :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ١
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.  ( Qs : al kaustar : 1).
Yang ketiga : Cantik nan jelita wanita surga.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam dalam surat Ar-Rohman : 58
كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ;٥٨
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Demikianlah sekelumit keindahan-keindahan surga , yang menjadikan jiwa-jiwa hamba yang jernih senantiasa meridukanya, semoga Alloh yang maha kuasa menjadikan kita termasuk penghuni surga, karena inilah hakekat puncak tujuan kita dalam kehidupan dunia yang fana,  dimana semua akan binasa ketika hari yang dijanjikan Alloh telah tiba. Kita sebagai manusia biasa, hanya bisa berusaha dan berdo’a agar Alloh berkenan menjadikan kita sebagai penghuni surga, yang kekal nan abadi keberadaanya. Kemudian bagaimanakah usaha kita dalam menggapai surga yang dipenuhi kenikmatan dan keindahan didalamnya? kita kembalikan semua usaha dan amalan kita dalam menggapainya, pada Al-Qur’an yang mulia serta sunnah nabi-Nya dengan pemahaman rasulullah yang diwarisi para shahabatnya dan para pengikutnya yang sentiasa meniti jejaknya sampai maut menjeputnya.
Sebagaiman telah dinukil dalam kitab ‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah, diantara amalan –amalan yang bisa menghantarkan kita menuju surga Alloh adalah:
Amalan yang pertama : : Tahqiqqu At-Tauhid (mewujudkan tauhid).
Barang siapa yang meninggal sedangkan ia tidak menyekutukan Alloh maka ia masuk surga dan barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Alloh maka ia masuk kedalam api neraka. (Hr.Bukhori Muslim)
Maka dalam kehidupan yang hanya sementara ini, hendaknya kita mengaplikasikan tauhid dan jangan sampai jiwa kita berlumuran syirik yang bisa melenyapkan segala amal kebaikan yang pernah kita lakukan. Dimana kesyirikan-kesyirikan yang kita lakukan akan senantiasa menghantarkan kedalam siksa api neraka.
Amalan yang ke dua : Hubbulloh wa rosuulihi (cinta kepada Alloh dan rosul-Nya).
Sesungguhnya cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk sebab yang sangat penting sebagai perantara masuknya seorang muslim kedalam surga Alloh. Dan tidaklah asing lagi bagi kita bahwa cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk ibadah yang paling agung yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi hendaknya seorang muslim didalam cinta kepada Alloh harus benar-benar cinta yang sejati yang muncul dari jiwanya.
Amalan yang ke tiga : Tilaawatul Qur’an wa hifdzihi (membaca Al-Qur’an, menhafalnya).
Sungguh telah banyak nash nash yang syar’i yang menunjukan bahwa membaca al-qur’an termasuk sebab yang dapat menghantarkan masuk kedalam surga alloh. Dan diantara keutamaan membaca Al-Qur’an yang lain adalah bahwa sebagai penolong pada hari kiamat, hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw:
(اقروا القرآن فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه ( رواه المسلم
Bacalah kalian Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacanya. (Hr. Muslim )
Amalan yang ke empat : Tholabul’ilmi asy-syar’i   (mencari ilmu syar’i)
Sesungguhnya mencari ilmu agama yang berdasarkan Al-qur’an dan Hadits dengan pemahaman salafus sholih dengan benar-benar mengharap pahala dari Alloh adalah sebab diantara sebab yang dapat menghantarkan manusia masuk surga-Nya, yang juga menjadikan sang pencari ilmu syar’I diangkat derajatnya didunia dan diakherat  serta diberinya orang yang memahami dien ini kebaikan yang sangat banyak yang tidak diberikan pada semua umat manusia dimuka bumi ini.
Rasulullah telah bersabda dalam haditsnya :
(من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة ( رواه المسلم
Barang siapa yang berjalan disuatu jalan yang tujuanya mencari ilmu (syar’i) maka alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga. ( Hr.Muslim).
Adapun amalan yang ke lima : At-Taubatu ilalloh Ta’aala (bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).
Maka sesungguhnya bertaubat kepada Alloh adalah sebab masuk surga karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa-dosanya maka Alloh akan menerima taubatnya, hal ini sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا [١٩:٦٠
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,(QS : Maryam : 60)

5 syarat taubat nashuha:
  • Syarat yang pertama : Hendaknya orang yang bertaubat itu mengikhlaskan niatnya karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kemudian tidaklah dalam taubatnya disertai agar supaya dilihat dan didengar oleh manusia.
  • Syarat yang kedua : Hendaknya orang yang bertaubat itu menyesali atas dosa dosa yang ia terjerumus didalamnya.
  • Syarat yang ketiga :Hendaknya orang yang bertaubat itu berhenti dari dosanya, maka tidak dinamakan orang yang bertaubat apabila ia melakukan dosa tersebut secara terus menerus.
  • Syarat yang keempat : Hendaknya orang yang bertaubat itu mempunyai kemauan yang kuat untuk tidak kembali melakukan dosa tersebut pada waktu yang akan datang , apabila ia telah bertaubat dan telah melepaskan dosanya akan tetapi terbetik dalam hatinya jikalau ada kesempatan ia akan melakukan dosa tersebut, maka yang demikian itu tidak diterima taubatnya, kemudian yang demikian ini merupakan bentuk taubat yang main-main. Maka dari itu dalam bertaubat haruslah disertai dengan kemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya. Dan  apabila ia sudah berkemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya akan tetapi suatu saat jiwanya menguasainya sehingga mendorong untuk melakukan maksiat tersebut, maka sesungguhnya yang demikian itu telah mengurangi kesempurnaan taubatnya yang pertama. Oleh karena itu ia butuh memperbaharui taubatnya yang kedua kalinya.
  • Syarat yang kelima : Hendaknya orang yang bertaubat itu, diwaktu taubatnya masih diterima Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yakni (sebelum datang sakaraotul maut dan terbitnya matahari dari barat-pen).
Wahai saudaraku, hendaknya kita bersegera bertaubat kepada Alloh dan kembali pada jalanya selama masih ada kesempatan, Alloh akan mengangkat derajat hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya dengan kedudukan yang lebih tinggi.