Setiap manusia memiliki hati, nafsu dan fitrah. Ketiganya merupakan kodrat manusia.
Manusia diciptakan dengan menggabungkan roh suci yang berasal dari alam rohani
dengan jasmani hewan yang berasal dari alam nyata. Penggabungan dua unsur yang
berlawanan tersebut menghasilkan manusia yang memiliki nafsu. Hati (qalbu)
merupakan jembatan yang menghubungkan fitrah manusia dengan nafsu dan yang
menjadi pengambil keputusan dalam segala hal yang kita lakukan sehari-hari.
Nafsu dan fitrah memiliki dua kodrat
yang berlawanan. Nafsu memiliki sifat alami untuk mengotori hati manusia
sedangkan fitrah
membersihkannya. Pertempuran tanpa henti di antara kedua
bagian dari diri manusia inilah yang pada akhirnya menentukan bagaimana seorang
manusia bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Pertempuran tersebut terjadi
tanpa henti, sehingga perbuatan manusianya pun berubah-ubah tergantung dari
yang mana yang sedang mengendalikan hatinya.
Nafsu dan fitrah berada di lapisan yang
lebih dalam dibandingkan akal, pikir, dan rasa. Oleh karena itu, penggunaan
atau kendali atas akal, pikir ataupun rasa seorang manusia, juga ditentukan
oleh pemenang di antara fitrah dan nafsu. Nafsu manusia dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu rasa
aku, rasa bersih diri, dan rasa minta puji. Kita tidak akan mampu mengenali
apakah nafsu atau fitrah yang sedang mengendalikan hati manusia tanpa memahami
ilmunya. (Keterangan lebih lanjut, silakan membaca seri Ayat-ayat Allah yang
Tersirat oleh Ririn Atika)
Walaupun kita bisa mengenali nafsu,
untuk mengendalikannya kita tidak akan mampu tanpa bantuan dari Allah. Allah
membantu manusia mengendalikan nafsu dengan menurunkan malaikat Muqorrobin
untuk setiap individu manusia di akhir jaman (saat ini). Malaikat Muqorrobin
atau “malaikat yang terdekat” tidak seperti malaikat-malaikat yang sering kita
dengar atau baca selama ini. Mereka menyatu dengan fitrah manusia dan membantu
menembus dominasi nafsu manusia dari dalam. Untuk mendapatkan pertolongan dari
malaikat Muqorrobin, manusia harus menjalankan kewajibannya, yaitu dengan
melaksanakan sadar, tabah, dan sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar