Rabu, 16 November 2011

MISTERI KEHIDUPAN SATWA 3

Harimau yang tersamarkan secara sempurna, dengan ketangkasan, taring, cakar, kecepatan dan kekuatannya, merupakan seekor pemburu sempurna. Satu ciri khas harimau lainnya adalah ia tidak pernah berada pada posisi sedemikian hingga angin bertiup dari arah belakangnya. Sebab hal ini akan menerbangkan aroma tubuhnya ke arah mangsanya dan menyebabkan keberadaannya diketahui. Selain harimau, akan Anda saksikan dalam film ini beragam satwa dengan keahlian menyamarkan diri yang sempurna. Mustahil aneka ketrampilan menakjubkan ini, yang diperlukan hewan untuk berburu dan melindungi diri, ada dengan sendirinya tanpa disengaja atau dipelajari oleh hewan itu sendiri. Semua ini menunjukkan bahwa Allahlah yang telah menciptakan mereka beserta segala ciri yang mereka butuhkan.

AKHIR ZAMAN II – ZAMAN KEEMASAN

Banyak Hadits mengisyaratkan adanya suatu masa di mana nilai Al Qur’an akan menang dan tersebar luas di seluruh penjuru bumi. Masa ini, yang disebut sebagai Zaman Keemasan, akan berlangsung selama lebih dari setengah abad dan, dalam banyak segi, akan menyerupai Zaman Nabi kita (saw) yang diberkahi. Kita menyebut masa ini sebagai Zaman Keemasan karena Nabi memberikan gambaran menyerupai surga untuk zaman tersebut. Tampak dari isyarat ini bahwa kedatangan Imam Al Mahdi, yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad (saw), sangatlah dekat. Lalu, pengaruh apakah yang dirasakan umat manusia di dunia dengan datangnya Imam Al Mahdi? Film ini berusaha mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Film ini mencermati perkembangan yang akan terjadi di tingkat dunia menyusul kemunculan Imam Al Mahdi, dan mengkaji ciri-ciri “Zaman Keemasan”. Inilah masa ketika nilai ajaran Al Qur’an akan menang dan tersebar luas, dan manusia akan sampai pada agama yang benar. Dua perkembangan ini akan memunculkan sejumlah dampak besar yang nyata. Anda akan saksikan dalam film ini bagaimana sejumlah perkembangan luar biasa akan terjadi.

Rabu, 09 November 2011

SEBAB SEBAB DO’A TIDAK DIKABULKAN


Allah telah menjanjikan bahwa Dia selalu akan mengkabulkan doa seorang mukmin yang berdoa kepada-Nya dan menetapkan beberapa syarat agar doa tersebut dikabulkan. Adapun hal-hal yang dapat menahan doa kita dan menjadikannya tidak dikabulkan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya adab dalam berdoa kepada Allah. maksudnya berdoa kepada Allah akan hal-hal yang sebenarnya Allah membencinya, seperti berdoa untuk memutus tali silaturahmi, atau perkara yang dilarang.
2. Berdoa dengan berteriak keras-keras, dan dengan kata-kata yang kurang layak diucapkan kepada Allah. menangis ketika berdoa adalah diperbolehkan, akan tetapi berlebihan dalam menangis tidaklah baik. Allah berfirman :           ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya : "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raaf : 55)
3. Masuknya barang-barang yang haram kedalam rumah kita. seperti harta yang berasal dari pekerjaan haram, makanan dan minuman yang haram, atau barang-barang yang dibeli dengan uang haram. rumah, pakaian yang haram. dan juga pekerjaan yang haram.
4. Memakan makanan yang haram, meminum minuman yang haram, memakai pakaian yang haram, memakan harta haram.
5. Buru-buru agar doanya cepat dikabulkan. ini juga tidak baik, malahan ini termasuk yang menahan doa dan menyebabkan tidak dikabulkan. biasanya orang mengatakan, "saya sudah sering berdoa, tapi tidak dikabulkan juga." kata-kata inilah yang dimaksud buru-buru dalam doa. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :"Akan dikabulkan doa seseorang jika tidak buru-buru, berkata : saya telah berdoa tapi belum dikabulkan juga." (HR Bukhori dan Muslim)
6. Menggantungkan dalam berdoa, seperti perkataan, "Ya Allah, ampunilah hamba jika Engkau berkehendak." atau "rahmatilah hamba jika Engkau mau." karena doa adalah pengharapan, permintaan yang ingin dikabulkan. jadi harus dengan kata-kata yang menunjukkan keyakinan tersebut. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Sudahkah kita mengoreksi diri akan cara kita berdoa? bagaimana kita berdoa? kata-kata apa yang kita ucapkan? dan yang paling penting, keyakinan apa yang kita yakinin akan doa kita? kita harus luruskan kembali

INDAHNYA SURGA DAN JALAN MENGGAPAINYA


Begitu indah dan menyenangkan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada jiwa-jiwa anak manusia yang diberi hati dan akal yang jernih pada jasadnya, karena didalamnya terdapat kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara, luasnya tempat yang yang tidak bisa diukur oleh manusia, keindahan yang sangat menyilaukan dan mengagumkan hati manusia serta kelezatan – kelezatan yang tidak  dapat menandinginya segala kenikmatan dunia.
Kemudian diantara kenikmatan-kenikmatan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang akan diberikan bagi penghuninya  adalah :
Yang Pertama : Dapat melihat Allah, bagi orang-orang mu’min yang masuk ke dalam surganya.
Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini dimana kalian tidak akan terhalangi sedikitpun dalam melihat Alloh. (Hr. Bukhori Muslim )
Yang kedua : Sungai-sungai dan mata air surga
Sungguh sangat menyenangkan dan menggembirakan jiwa ketika dapat menikmati sungai-sungai surga yang dihiasi dan dilengkapi dengan emas, batu-batu mutiara dan  air yang lebih  manis dari madu dunia.Sesungguhnya termasuk sungai –sungai surga Alloh adalah Al-Kautsar, dan sungguh Alloh telah menyebutkanya dalam Al-Qur’an :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ١
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.  ( Qs : al kaustar : 1).
Yang ketiga : Cantik nan jelita wanita surga.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam dalam surat Ar-Rohman : 58
كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ;٥٨
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Demikianlah sekelumit keindahan-keindahan surga , yang menjadikan jiwa-jiwa hamba yang jernih senantiasa meridukanya, semoga Alloh yang maha kuasa menjadikan kita termasuk penghuni surga, karena inilah hakekat puncak tujuan kita dalam kehidupan dunia yang fana,  dimana semua akan binasa ketika hari yang dijanjikan Alloh telah tiba. Kita sebagai manusia biasa, hanya bisa berusaha dan berdo’a agar Alloh berkenan menjadikan kita sebagai penghuni surga, yang kekal nan abadi keberadaanya. Kemudian bagaimanakah usaha kita dalam menggapai surga yang dipenuhi kenikmatan dan keindahan didalamnya? kita kembalikan semua usaha dan amalan kita dalam menggapainya, pada Al-Qur’an yang mulia serta sunnah nabi-Nya dengan pemahaman rasulullah yang diwarisi para shahabatnya dan para pengikutnya yang sentiasa meniti jejaknya sampai maut menjeputnya.
Sebagaiman telah dinukil dalam kitab ‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah, diantara amalan –amalan yang bisa menghantarkan kita menuju surga Alloh adalah:
Amalan yang pertama : : Tahqiqqu At-Tauhid (mewujudkan tauhid).
Barang siapa yang meninggal sedangkan ia tidak menyekutukan Alloh maka ia masuk surga dan barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Alloh maka ia masuk kedalam api neraka. (Hr.Bukhori Muslim)
Maka dalam kehidupan yang hanya sementara ini, hendaknya kita mengaplikasikan tauhid dan jangan sampai jiwa kita berlumuran syirik yang bisa melenyapkan segala amal kebaikan yang pernah kita lakukan. Dimana kesyirikan-kesyirikan yang kita lakukan akan senantiasa menghantarkan kedalam siksa api neraka.
Amalan yang ke dua : Hubbulloh wa rosuulihi (cinta kepada Alloh dan rosul-Nya).
Sesungguhnya cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk sebab yang sangat penting sebagai perantara masuknya seorang muslim kedalam surga Alloh. Dan tidaklah asing lagi bagi kita bahwa cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk ibadah yang paling agung yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi hendaknya seorang muslim didalam cinta kepada Alloh harus benar-benar cinta yang sejati yang muncul dari jiwanya.
Amalan yang ke tiga : Tilaawatul Qur’an wa hifdzihi (membaca Al-Qur’an, menhafalnya).
Sungguh telah banyak nash nash yang syar’i yang menunjukan bahwa membaca al-qur’an termasuk sebab yang dapat menghantarkan masuk kedalam surga alloh. Dan diantara keutamaan membaca Al-Qur’an yang lain adalah bahwa sebagai penolong pada hari kiamat, hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw:
(اقروا القرآن فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه ( رواه المسلم
Bacalah kalian Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacanya. (Hr. Muslim )
Amalan yang ke empat : Tholabul’ilmi asy-syar’i   (mencari ilmu syar’i)
Sesungguhnya mencari ilmu agama yang berdasarkan Al-qur’an dan Hadits dengan pemahaman salafus sholih dengan benar-benar mengharap pahala dari Alloh adalah sebab diantara sebab yang dapat menghantarkan manusia masuk surga-Nya, yang juga menjadikan sang pencari ilmu syar’I diangkat derajatnya didunia dan diakherat  serta diberinya orang yang memahami dien ini kebaikan yang sangat banyak yang tidak diberikan pada semua umat manusia dimuka bumi ini.
Rasulullah telah bersabda dalam haditsnya :
(من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة ( رواه المسلم
Barang siapa yang berjalan disuatu jalan yang tujuanya mencari ilmu (syar’i) maka alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga. ( Hr.Muslim).
Adapun amalan yang ke lima : At-Taubatu ilalloh Ta’aala (bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).
Maka sesungguhnya bertaubat kepada Alloh adalah sebab masuk surga karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa-dosanya maka Alloh akan menerima taubatnya, hal ini sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا [١٩:٦٠
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,(QS : Maryam : 60)

5 syarat taubat nashuha:
  • Syarat yang pertama : Hendaknya orang yang bertaubat itu mengikhlaskan niatnya karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kemudian tidaklah dalam taubatnya disertai agar supaya dilihat dan didengar oleh manusia.
  • Syarat yang kedua : Hendaknya orang yang bertaubat itu menyesali atas dosa dosa yang ia terjerumus didalamnya.
  • Syarat yang ketiga :Hendaknya orang yang bertaubat itu berhenti dari dosanya, maka tidak dinamakan orang yang bertaubat apabila ia melakukan dosa tersebut secara terus menerus.
  • Syarat yang keempat : Hendaknya orang yang bertaubat itu mempunyai kemauan yang kuat untuk tidak kembali melakukan dosa tersebut pada waktu yang akan datang , apabila ia telah bertaubat dan telah melepaskan dosanya akan tetapi terbetik dalam hatinya jikalau ada kesempatan ia akan melakukan dosa tersebut, maka yang demikian itu tidak diterima taubatnya, kemudian yang demikian ini merupakan bentuk taubat yang main-main. Maka dari itu dalam bertaubat haruslah disertai dengan kemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya. Dan  apabila ia sudah berkemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya akan tetapi suatu saat jiwanya menguasainya sehingga mendorong untuk melakukan maksiat tersebut, maka sesungguhnya yang demikian itu telah mengurangi kesempurnaan taubatnya yang pertama. Oleh karena itu ia butuh memperbaharui taubatnya yang kedua kalinya.
  • Syarat yang kelima : Hendaknya orang yang bertaubat itu, diwaktu taubatnya masih diterima Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yakni (sebelum datang sakaraotul maut dan terbitnya matahari dari barat-pen).
Wahai saudaraku, hendaknya kita bersegera bertaubat kepada Alloh dan kembali pada jalanya selama masih ada kesempatan, Alloh akan mengangkat derajat hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya dengan kedudukan yang lebih tinggi.